Label

Rabu, 07 November 2012

Wujud Zat 3

Zat disebut juga materi. Zat adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Ditinjau dari wujudnya zat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Zat Padat, seperti kayu tanah dan pasir.
2. Zat Cair, seperti air dan minyak.
3. Zat Gas, seperti udara.

1. Wujud Zat
a. Zat Padat
Ciri-ciri partikel zat padat, yaitu:
1) Bentuk dan volumenya selalu tetap
2) Susunan partikelnya teratur dan sangat berdekatan
3) Partikel tidak dapat bergerak bebas
4) Gaya tarik-menarik antar partikel sangat kuat.
 
b. Zat Cair
Ciri-ciri partikel zat cair, yaitu:
1) Bentuk berubah sesuai dengan wadahnya, tapi volumenya selalu tetap
2) Susunan partikelnya agak teratur dan jarak antar partikel agak renggang
3) Partikel-partikelnya dapat bergerak bebas
4) Gaya tarik-menarik antar partikelnya lebih lemah
 
c. Zat Gas
Ciri-ciri partikel zat gas, yaitu:
1) Bentuk dan volumenya selalu berubah mengikuti wadah dan ruangannya
2) Susunan partikelnya tidak teratur dan jarak antar partikel sangat berjauhan
3) Gaya tarik-menarik antar partikelnya sangat lemah
4) Pergerakan antar partikel sangat cepat
Gambar di bawah ini merupakan gambar gerakan partikel zat padat, cair dan gas.
Gambar partikel zat padat, cair dan gas
a. zat padat,  b. zat cair,  c. zat gas
2. Perubahan Wujud Zat
Perubahan wujud zat terbagi menjadi dua, yaitu:
a. Perubahan Fisika
Perubahan fisika adalah perubahan wujud zat yang tidak disertai dengan terbentuknya zat baru.
Contoh: es mencair, cokelat mencair, lilin meleleh.
Perubahan wujud zat dapat digambarkan secara skematik sebagai berikut:
Skema Perubahan Wujud ZatKeterangan pada gambar:
Mencair, perubahan wujud zat dari padat menjadi cair
Contoh: es batu menjadi air dan lilin meleleh
  Membeku, perubahan wujud zat dari cair menjadi padat
Contoh: air menjadi es dan logam cair yang membeku
  Menguap, perubahan wujud zat dari cair menjadi gas
Contoh: air yang dipanaskan lambat laun akan menguap
  Mengembun, perubahan wujud zat dari gas menjadi cair
Contoh: uap air yang menjadi titik air, terjadinya embun pada pagi hari
  Menyublim, perubahan wujud zat dari padat menjadi gas
Contoh: kapur barus yang disimpan di tempat terbuka lama-kelamaan menjadi habis
  Mengkristal, perubahan wujud zat dari gas menjadi padat
Contoh: gas dari kapur barus dapat dipadatkan lagi melalui metode kristalisasi
b. Perubahan Kimia
Perubahan kimia adalah perubahan zat yang disertai terbentuknya zat baru.
Contoh: keras dibakar menjadi nyala api, asap dan abu (zat baru)
Massa jenis atau kerapaan zat adalah nilai dari perbandingan massa per satuan volume. 
ρ = m / v  atau  m = ρ x v   atau  v = m / ρ
Keterangan:
ρ = massa jenis benda (kg/m3)
m = massa (kg)
V = volume (m3)
Massa jenis menunjukan kerapatan zat. Makin besar massa jenis, makin rapat molekul zat penyusunnya.
Satuan untuk massa (m) dan volume (V), mengikuti satuan dari massa jenisnya,
contoh:
  • Jika satuan massa jenisnya kg/m3 maka satuan massa (kg) dan volume (m3)
  • Jika satuan massa jenisnya gr/cm3 maka satuan massa (gr atau gram) dan volume (cm3)
Massa jenis air = 1 gr/cm3 = 1000 kg/m3
Gaya tarik-menarik pada tiap partikel memiliki nilai yang berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh jarak antarpartikel yang bersangkutan. Makin jauh jarak antarpartikel maka  makin kecifl gaya tarik-menarik antarpartikel tersebut.
Gaya tarik-menarik antarpartikel terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Kohesi, yaitu gaya tarik-menarik antarpartikel zat yang sejenis. Contoh: gaya tarik-menarik antarpartikel air pada tetesan hujan.
2. Adhesi, yaitu gaya tarik-menarik antarpartikel zat yang tidak sejenis. Contoh: Gaya tarik-menarik antarpartikel air dengan dinding gelas kaca.
E. MENISKUS  
Meniskus adalah sifat fisik zat cair berupa kelengkungan pada permukaan zat cair saat berada di dalam bejana atau tabung.
Meniskus terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Meniskus Cekung, yaitu keadaan permukaan zat cair di dalam bejana yang tampak melengkung ke bawah (cekung). Hal ini dikarenakan gaya adhesi lebih kuat dari pada gaya kohesi. Contoh: Bentuk permukaan air di dalam gelas kaca. 
2. Meniskus Cembung, yaitu keadaan permukaan zat cair di dalam bejana yang ampak melengkung ke atas (cembung). Hal ini dikarenakan gaya kohesi lebih kuat dari pada gaya adhesi. Contoh: Bentuk permukaan raksa di dalam gelas kaca.


Meniskus Cekung dan Meniskus Cembung
Gambar permukaan air dan raksa di dalam gelas kaca
Sumber gambar: blog.uad.ac.id
F. KAPILARITAS
Kapilaritas adalah peristiwa naik atau turunnya permukaan zat cair di dalam pipa kapiler atau pipa sangat kecil (pipa dengan diameter yang sangat kecil). Contoh peristiwa kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:

1. Naiknya air dari akar melalui pembuluh kayu pada batang tumbuhan.
2. Naiknya minyak tanah melalui sumbu kompor minyak.
3. Naiknya air ke tembok sehingga tembok menjadi basah.
4. Meresapnya air pada tisu, kain pel, dan spons.
5. Tinta cair yang diserap kapur tulis.
Gambar di bawah ini memperlihatkan perbedaan antara air dan raksa, jika dimasukan ke dalam tabung yang berbeda ukuran diameternya. Ternyata, air akan naik dengan sendirinya pada pipa kapiler, tetapi justru raksa akan turun jika dimasukan pada pipa kapiler.
Permukaan air dan raksa dalam pipa kapiler
 Gambar Permukaan Air dan Raksa dalam Pipa Kapiler
Sumber gambar: hamkasukau.wordpress.com
Penjelasan pada gambar:
* Air yang berada pada pipa kapiler akan naik lebih tinggi karena adhesi air dengan dinding pipa kapiler lebih besar daripada kohesi antar-air.
* Raksa yang berada pada pipa kapiler akan semakin turun karena kohesi raksa. lebih besar daripada adhesi raksa dengan pipa kapiler.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar